Mahalnya biaya pendidikan di perguruan tinggi saat ini membuat institusi perguruan tinggi mendapat kritik dan protes bahkan dari mahasiswanya sendiri, baru-baru ini para mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di Bali melakukan demo terhadap kebijakan kampus yang memungut biaya pendidikan yang dianggap terlalu mahal bagi para calon mahasiswanya dan diperparah dengan tidak adanya transparansi mengenai pengelolaan dana tersebut, setidaknya begitulah apa yang saya ketahui. Hal tersebut membuat saya teringat dengan kejadian beberapa bulan lalu yang sempat viral, di mana terdapat berita yang mengabarkan penangkapan terhadap beberapa mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Makasar, para mahasiswa tersebut ditangkap bukan karena melakukan tindakan kriminal namun karena mengkritik mahalnya biaya pendidikan di kampus dengan sebuah poster yang bertuliskan “KAMPUS RASA PABRIK”. Bagi anak-anak zaman now mungkin tidak akan banyak yang paham apa m
Tepat tujuh puluh lima tahun bangsa ini “merdeka” namun selayaknya sebuah negara tentu masih banyak menyimpan persoalan. Pandemi covid-19 hingga hari ini tak kunjung menunjukan perkembangan yang positif, angka masyarakat yang terpapar virus tersebut juga meningkat. Ekonomi masyarakat sudah hancur karena lebih dari dua bulan tidak beraktivitas yang artinya perputaran uang nyaris sebagian terhenti karena tidak adanya mobilisasi masyarakat, dengan terpaksa pemerintah menerapkan era kenormalan baru, di mana masyarakat diperbolehkan beraktivitas namun dengan standar protokol yang telah ditetapkan pemerintah. Lamanya pandemi ini memunculkan banyak spekulasi terkait virus covid-19 dikalangan tenaga medis, tidak mau kalah masyarakat juga turut berspekulasi dengan segala bidang ilmunya mengenai virus covid-19, tak jarang kritik-kritik terhadap pemerintah diteriakan karena ada sebagian masyarakat atau komunitas yang menganggap pemerintah menunggangi pandemi ini sebagai lada